Temen bwt gw dan mungkin juga loe berarti banget dalam kehidupan.Apalagi bagi gw yang status masih jomblo...He...3x.Koq jadi nyambung kesitu sih.
Yang buat gw sahabat itu penting coz mereka banyak banget bantu pas lagi gw kesulitan. Semenjak gw masih jad seorang murid,gw sering banget minta contekan.Nah itu yang perlu pake tanda kutip.Pasti kamue* juga pernah ngerasainkan.Pasti hal itu akan selalu di ingat. Peristiwa sedih ampe happy ending pun dilakoni.Pokoknya ucapan terakhir gw...............
Thanx Berat BuaT sMua SoHib gw Especially for Irna,Ratna anD Laila
Senin, 22 Oktober 2007
AnAK BaHasa_AnaK BuaNgan!!! (Yes oR No)
Sebagian besar gelintir manusia berkata,: “Masuk jurusan bahasa mau jadi apa?”Pertanyaan mereka yang terdengar meremehkan atau nyeleneh sering kali terdengar hingga sekarang di telinga kita.
Apakah betul anaK-anaK baHasa hanya anak-anak buangan yang tidak bisa masuk di jurusan IPA ataupun IPS.
Mungkin pendapat di atas benar namun kamu tahu enggak!?@
Kelas 2 Bahasa tahun ini 100% atas pilihan mereka sendiri dengan mengisi angket yang di berikan oleh guru BK bukan karena tidak bisa masuk IPA atau IPS.Sedangkan faktanya banyak anak-anak IPS yang sudah di pilihkan oleh guru masuk bahasa karena ketidakmampuan mereka tetap kekeh untuk masuk dalam jurusan tersebut,akibatnya kelas IPS menjadi Full class.
Kalau di lihat dari kemampuan,anak bahasa bisa masuk jurusan IPA atau IPS.namun banyak faktor yang menyebabkan mereka memilih bahasa sebagai jurusan yang mereka pilih.Mungkin di antaranya ingin mendalami bahasa-bahasa asing yang sudah sering sekali di gunakan dalam era globalisasi seperti sekarang ini.
Apa benar jikalau anak-anak yang masuk jurusan IPA atau IPS sudah terjamin masa depan mereka akan cerah dan mudah mendapatkan pekerjaan!
Belum tentu kaleee,ya kan Coy. He…3x
Dilihat dari beberapa fakta yang sudah ada,masih ada aluemnie Smansata kemarin,ia memilih jurusan sastra di salah satu fakultas padahal usut bukan usut ketika Sma ia masuk dalam jurusan IPA.
Dari fakta di atas membuktikan bahwa semua jurusan yang terdapat di suatu sekolah mempunyai keunggulan sendiri-sendiri.Jadi orang-orang yang berpendapatan meremehkan anak bahasa mungkin mereka hanya berpikir dari satu sisi saja,,,MayBe Yes, MayBe No
Apakah betul anaK-anaK baHasa hanya anak-anak buangan yang tidak bisa masuk di jurusan IPA ataupun IPS.
Mungkin pendapat di atas benar namun kamu tahu enggak!?@
Kelas 2 Bahasa tahun ini 100% atas pilihan mereka sendiri dengan mengisi angket yang di berikan oleh guru BK bukan karena tidak bisa masuk IPA atau IPS.Sedangkan faktanya banyak anak-anak IPS yang sudah di pilihkan oleh guru masuk bahasa karena ketidakmampuan mereka tetap kekeh untuk masuk dalam jurusan tersebut,akibatnya kelas IPS menjadi Full class.
Kalau di lihat dari kemampuan,anak bahasa bisa masuk jurusan IPA atau IPS.namun banyak faktor yang menyebabkan mereka memilih bahasa sebagai jurusan yang mereka pilih.Mungkin di antaranya ingin mendalami bahasa-bahasa asing yang sudah sering sekali di gunakan dalam era globalisasi seperti sekarang ini.
Apa benar jikalau anak-anak yang masuk jurusan IPA atau IPS sudah terjamin masa depan mereka akan cerah dan mudah mendapatkan pekerjaan!
Belum tentu kaleee,ya kan Coy. He…3x
Dilihat dari beberapa fakta yang sudah ada,masih ada aluemnie Smansata kemarin,ia memilih jurusan sastra di salah satu fakultas padahal usut bukan usut ketika Sma ia masuk dalam jurusan IPA.
Dari fakta di atas membuktikan bahwa semua jurusan yang terdapat di suatu sekolah mempunyai keunggulan sendiri-sendiri.Jadi orang-orang yang berpendapatan meremehkan anak bahasa mungkin mereka hanya berpikir dari satu sisi saja,,,MayBe Yes, MayBe No
Indonesia Tetap Kasmin
Di tempat tinggal ku,ada dua warga yang selalu bermusuhan.Namanya Jaya dan Kasmin Setiap kali bertemu selalu bertengkar dan tidak pernah akur.Harap maklum,kedua pemuda desa ini memang belum pernah merasakan bangku sekolahan.
Pada suatu hari menjelang hari harikemerdekaan 17 Agustus tahun lalu,penduduk desa sedang membuat gapura yang disebut lawang seketeng yang terbuat dari bambu.Di atas gapura bertuliskan, “Indonesia Tetap Jaya” Melihat itu kasmin salah paham dan hatinya menjadi panas,sampai-sampa ia merubuhkan gapura yang sudah dipasang.Ia mengubah tulisan menjadi “Indonesia Tetap Kasmin” Warga yang semula ingin memarahinya berubah menertawainya.
Pada suatu hari menjelang hari harikemerdekaan 17 Agustus tahun lalu,penduduk desa sedang membuat gapura yang disebut lawang seketeng yang terbuat dari bambu.Di atas gapura bertuliskan, “Indonesia Tetap Jaya” Melihat itu kasmin salah paham dan hatinya menjadi panas,sampai-sampa ia merubuhkan gapura yang sudah dipasang.Ia mengubah tulisan menjadi “Indonesia Tetap Kasmin” Warga yang semula ingin memarahinya berubah menertawainya.
Tragedi Turis
Hidup jadi tukang koran yang hanya bermodalkan tawakal tanpa pengalaman (nekat) memang banyak enaknya.Disamping banyak pengalaman juga ada pahitnya seperti kena batunya sendiri.Contohnya ketika di tempat bermangkalnya kami yaitu Pom Bensin diana kami sepenjualan koran menjajakan koran kami masing-masing dan kami sudah sepakat u\ bergiliran jika ada pembeli,pada intinya kami tidak saling berebut pembeli.Kami bergiliran menjajakan koran kami masing-masing.Tibalah giliranku menjajakan koran pada seorang turis yang sejak tadi berdiri di dekat mobilnya menunggu petugas Pom mengisi bensin mobilnya.Aku dan salah seorang temanku mendekatinya dan menawarkan koran kepadanya dengan bermodalan bahasa inggris yang saya miliki,saya coba berdialog seadany,”Do you want to buy my newspaper?” Tapi dia hanya menatap dan tersenyum.setelah itu ia langsung melontarkan perkataan yang tidak asing di telinga yaitu “Ono opo,dik?” Saya spontan kaget,heran bercampur malu,maunya sih sekalian ingin melancarkan bahasa inggris.Eeeeh….malah bertemu turis palsu.Usut punya usut ternyata ia sudah lama di Pulau Jawa ini,Eh ….jadi malu sama teman-teman.
Langganan:
Postingan (Atom)